Melahirkan merupakan momen terindah dalam hidup karena berarti sebentar lagi akan menimang anak yang selama ini dalam kandungan.
Tapi tidak semua proses melahirkan berjalan lancar, Entah apa yang terjadi wanita ini malah alami hal mengerikan.
Seorang wanita asal Argentina bernama Valazquez yang kini berusia kepala tiga.
Ia merasakan kontraksi di usia kehamilan baru 22 minggu.

Valazquez yang kala itu tengah merayakan natal di rumah keluarganya mengalami kontraksi.
Sehingga, dia pun langsung dilarikan ke rumah sakit.
Saat tiba di rumah sakit, wanita itu kemudian ditangani petugas medis.

Petugas medis memutuskan untuk melakukan persalinan secara normal karena kepala bayinya kecil.
Namun saat proses persalinan itu dimulai, hal mengerikan itu justru dialami dirinya.
Kepala bayi itu tersangkut dan tertinggal di dalam rahim sang ibu, sedangkan anggota tubuh lainnya sudah keluar.
Saat persalinan itu, bayi itu lahir dengan posisi kaki dan badan yang keluar terlebih dahulu.
Selang beberapa saat, kepala bayi berjenis kelamin laki-laki itu akhirnya keluar bersamaan dengan plasenta.
Dikutip dari laman The Sun, ketika persalinan berlangsung, suaminya tengah pergi membeli popok.
Saat kembali, suaminya mendapati salah satu petugas medis memegangi tubuh tanpa kepala bayinya.
"Pada saat persalinan kita tidak tahu apakah itu seorang dokter atau bidan yang menarik bayinya hingga kepalanya terpisah dari tubuh," ucap Valazquez.
Pihak keluarga pun menyalahkan dokter yang gagal dalam membantu persalinan.
"Saya tahu jika bayi saya itu masih hidup sebelum persalinan dilakukan. Saat tiba di rumah sakit mereka memeriksa detak jantung bayi. Saya dan suami mendengar bunyi detak jantung itu," katanya.
"Saat ketubanku pecah, dokter membawa saya ke ruang persalinan. Dan mulai membantu mendorong padahal saya belum merasakan sakit," tambahnya.
Kejadian itu pun sat ini tengah diselidiki lebih lanjut oleh petugas kepolisian setempat.
Direktur rumah sakit Jose Fernandez mengatakan, sejauh ini belum ditemukan adanya bukti bahwa kematian bayi itu disebabkan kelalain dokter.
"Kami telah memberikan rincian kejadian tersebut dan memberi tahu nama-nama dokter dan ahli kandungan yang ikut ambil bagian. Secara resmi belum ada yang membuktikan bahwa kematian bayi itu disebabkan oleh pemenggalan kepala," katanya.

"Tidak ada alasan bagi mereka untuk ditangguhkan. Jika ada malapraktik atau tidak, itu hakim yang memutuskan," pungkasnya.
Waduh sudah shok akan melahirkan malah mengalami hal mengerikan dan kehilangan anaknya..
Sumber: http://bogor.tribunnews.com/
Dikutip dari laman The Sun, ketika persalinan berlangsung, suaminya tengah pergi membeli popok.
Saat kembali, suaminya mendapati salah satu petugas medis memegangi tubuh tanpa kepala bayinya.
"Pada saat persalinan kita tidak tahu apakah itu seorang dokter atau bidan yang menarik bayinya hingga kepalanya terpisah dari tubuh," ucap Valazquez.
Pihak keluarga pun menyalahkan dokter yang gagal dalam membantu persalinan.
"Saya tahu jika bayi saya itu masih hidup sebelum persalinan dilakukan. Saat tiba di rumah sakit mereka memeriksa detak jantung bayi. Saya dan suami mendengar bunyi detak jantung itu," katanya.
"Saat ketubanku pecah, dokter membawa saya ke ruang persalinan. Dan mulai membantu mendorong padahal saya belum merasakan sakit," tambahnya.
Kejadian itu pun sat ini tengah diselidiki lebih lanjut oleh petugas kepolisian setempat.
Direktur rumah sakit Jose Fernandez mengatakan, sejauh ini belum ditemukan adanya bukti bahwa kematian bayi itu disebabkan kelalain dokter.
"Kami telah memberikan rincian kejadian tersebut dan memberi tahu nama-nama dokter dan ahli kandungan yang ikut ambil bagian. Secara resmi belum ada yang membuktikan bahwa kematian bayi itu disebabkan oleh pemenggalan kepala," katanya.

"Tidak ada alasan bagi mereka untuk ditangguhkan. Jika ada malapraktik atau tidak, itu hakim yang memutuskan," pungkasnya.
Waduh sudah shok akan melahirkan malah mengalami hal mengerikan dan kehilangan anaknya..
Sumber: http://bogor.tribunnews.com/